Teknik
Budidaya Durian Agar Cepat Berbuah – Indonesia merupakan sebuah Negara yang memiliki
lahan pertanian yang sangat luas dan dengan hasil yang melimpah. Oleh
karenanya, tidak perlu diherankan kalau nama Indonesia sangat dikenal oleh
Dunia karena sumber daya alamnya yang sangat kaya raya, khususnya buah-buahan.
Salah satu buah yang memiliki tekstur kulit yang unik dan memiliki bau maupun
rasa yang khas adalah buah durian (durio
zibethinus).
Durian dikenal dengan tanaman musiman dan hanya
berbuah di musim-musim tertentu saja. Buah durian ini sudah dikenal di penjuru
dunia, dan telah menyebar di wilayah Asia Tenggara sejak sekitar 600 tahun yang
lalu. Budidaya durian dilakukan
melalui biji durian itu sendiri yang dibawa oleh para penikmat durian. Buah
durian ini sangat populer hingga zaman sekarang karena memiliki rasa dan bau
yang khas.
|
Teknik Budidaya Durian Agar
Cepat Berbuah |
Sebelum menanam durian, ada baiknya terlebih
dahulu kita memahami tentang jenis-jenis durian maupun syarat tumbuh durian
tersebut sebelum melakukan penanaman. Hal ini dilakukan agar produktivitas budidaya durian yang dilakukan bisa
berhasil dan dapat memberikan keuntungan yang melimpah. Tanaman durian ini juga
memiliki varian serta rasa yang berbeda untuk setiap variannya. Adapun
jenis-jenis durian yang cocok untuk dibudidayakan yaitu:
Jenis-Jenis Durian Unggulan
Durian Bawor
Durian bawor ini termasuk ke dalam kategori durian
unggulan, karena memiliki beberapa keistimewaan seperti: tanaman durian yang cepat
berbuah (sekitar 3-4 tahun). Memiliki daging buah yang tebal dan memiliki biji
yang kecil (seperti bola kempes). Untuk rasa sudah tidak diragukan lagi manis
dan legitnya.
Durian Musang
King
buah Musang King ini memiliki tekstur seperti
durian montong, lembut dan memiliki aroma yang harum dengan rasa manis dan
legit. Durian musang king ini dihargai sangat mahal di negeri jiran seperti
Singapura dan Malaysia. Itulah sebabnya kenapa durian musang king ini menjadi
salah satu pilihan tanaman durian yang layak untuk dikembangkan.
Durian Menoreh
Kuning
Durian menoreh kuning juga merupakan salah satu
tanaman buah durian unggulan. Durian ini berasal dari daerah Jogja dan
merupakan salah satu tanaman durian yang sangat layak untuk dibudidayakan.
Durian ini memiliki keunggulan seperti: mudah untuk dibudidayakan, memiliki
daya tahan yang tinggi dari serangan hama ataupun lalat buah, memiliki umur
yang sangat panjang, 50 – 100 tahun masa produktivitas.
Durian menoreh kuning juga memiliki rasa yang manis
juga legit. Memiliki serat buah yang halus dan menempel di permukaan daging buah
yang memberikan sensasi rasa yang unik ketika dikonsumsi.
Durian Ochee
Durian Ochee ini merupakan varian durian yang
memiliki keunggulan di atas durian musang king. Keunggulan durian Ochee ini
terleta pada daging buah yang lengket ketika saat dipegang, tetapi sangat legit
ketika daging buah durian ini mendarat di lidah. Rasa daging buah durian Ochee
ini memiliki kombinasi rasa yang berbeda dan melekat di dalamnya seperti: gurih,
hangat, lembut serta rasa manis yang bercampur pahit yang merupakan ciri khas buah
durian. Durian Ochee ini juga sangat ramah terhadap semua wilayah maupun cuaca
di Indonesia.
Tahapan Teknik Budidaya Durian
Syarat Tumbuh
Tanaman Durian
Pertumbuhan Optimal
|
50 – 800 m Dpl
|
Intensitas Cahaya
|
40 – 50 %
|
Suhu Optimal
|
22 – 30 °C
|
Curah Hujan
|
1.500 – 2.500 mm Pertahun
|
Kondisi Tanah
|
Semua Jenis Tanah
|
pH
|
6 – 7
|
Pemilihan Bibit
Durian yang Tepat
Bibit durian yang akan ditanam merupakan salah
satu penentu yang paling berpengaruh di dalam keberhasilan dalam berkebun
durian. Kriteria bibit yang layak
digunakan itu harus subur, sehat , memiliki daun yang banyak , batang yang kokoh
dan yang paling penting yang harus diperhatikan yaitu harus terbebas dari hami maupun
penyakit. Bibit yang dipilih untuk dikembangkan juga sudah harus memiliki beberapa
cabang, minimal 2 – 4 arah cabang, serta memiliki tunas atau calon baru yang
akan tumbuh.
Persiapan
Lahan Tanam
Proses persiapan lahan atau waktu yang tepat untuk
menanam pohon durian ini sebaiknya dilakukan pada saat musim kemarau. Hal ini dilakukan
agar bibit yang ditanam terhindar dari hama maupun penyakit. Usahakan agar
tanaman terkena matahari langsung untuk proses pertumbuhan bibit yang di tanam.
Lahan yang akan digunakan juga tidak boleh terendam air. Jika hal itu terjadi
pada musim hujan, maka buatlah saluran air secepatnya untuk menghindari busuk
pada akar sebagian bahkan seluruhnya yang mengakibatkan tanaman durian menjadi
mati.
Jarak Tanam untuk
Tanaman Durian
Jarak tanam yang baik dalam budidaya durian ini yaitu 8 x 12 m atau 10 x 10 m. Akar durian juga
memerlukan pelindung agar tidak sepenuhnya kena sinar matahari langsung. Untuk
itu, pada saat pohon durian masih kecil, ada baiknya tanaman durian diberi
tanaman pelindung seperti pepaya, rumput gajah mini, atau tanaman lainnya yang
sifatnya tidak permanen atau bukan tanaman keras yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman durian.
Ukuran Lubang
Tanam
Ukuran lubang yang dibutuhkan dalam menanam durian
berukuran sekitar 50 cm. Kemudian biarkan lubang selama 1 minggu. Campur tanah
galian lubang tersebut dengan pupuk kandang yang sudah matang atau kompos, aduk
hingga merata, kemudian masukkan ke dalam lubang seminggu sebelum penanaman
dilakukan.
Proses Penanaman
Penanaman tanaman yang baik itu adalah sekitar awal
musim penghujan. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari. Buka atau sobek plastik
polibag, sebaiknya menggunakan pisau atau gunting agar tanah pada polibag
tersebut tidak pecah untuk menghindari stres pada tanaman. Tanam bibit tersebut
secara perlahan dan timbun dengan tanah yang sudah disediakan sebelumnya hingga
sekitar 2 atau 3 jari batang yang ditanam atau hingga batang tanaman kokoh.
Kemudian siram tanaman secukupnya dan lakukan penyiraman secara rutin dan
perlahan untuk menghindari benturan keras antara air dan batang hingga tanaman durian
benar-benar tumbuh.
Proses
Pemeliharaan Tanaman Durian
a. Penyiraman
Penyiraman tanaman dilakukan sejak awal menanam
hingga tanaman tumbuh dan berbuah. Pada saat tanaman sedang berbunga,
penyiraman dikurangi untuk menjaga bunga agar tidak busuk. Penyiraman sebaiknya
dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore.
b. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan untuk membersihkan tanaman
durian dari cabang ataupun ranting tanaman yang mati juga yang diserang hama maupun
penyakit. Lakukan pemangkasan pada pucuk tanaman durian untuk merangsang
munculnya cabang baru ke segala arah.
c. Pemupukan
Pemupukan tanaman durian harus dilakukan sesuai
dengan dosis yang disarankan.
Umur ( Hari )
|
Pukan ( Kg/pH )
|
NPK ( Kg/pH )
|
Frekuensi/Tahun
|
1 – 3
|
30 – 50
|
0.5 – 1.0
|
3 – 4
|
4 – 6
|
75 – 150
|
1.5 – 2.5
|
2 – 3
|
10 – 15
|
200 – 300
|
3.0 – 5.0
|
1 – 2
|
Pemupukan dilakukan sejak awal pertumbuhan hingga
tahun ke tiga menggunakan pupuk NPK. Selain itu, pemupukan dengan menggunakan
pupuk kandang juga dilakukan sekali dalam setahun, dan dilakukan awal musim
kemarau atau akhir musim hujan. Pemberian Pupuk Makro harus disesuaikan dengan usia
tanaman seperti tabel di atas. Pemupukan dapat dilakukan dengan cara tabur sesuai
dengan lingkar batang tanaman. Selain dengan pupuk tabur, pupuk bisa juga
dilakukan dengan melarukan pupuk dengan air untuk menyiram tanaman.
Pemanenan Buah
Durian
Masa panen tanaman durian bervariasi, tergantung
dari jenis varietas bibit yang digunakan dan ditanam. Untuk durian local (asli
Indonesia) itu umumnya dapat dipanen pada usia tanam 8 sampai 10 tahun.
Sedangkan jenis durian unggulan dapat dipanen setelah umur tanaman mencapai 3
sampi 4 tahun sejak masa tanam.
Cara panen durian itu sangatlah mudah. Hanya
menunggu hingga durian itu gugur sendiri dari pohonnya. Kemudian dikutip dan
siap untuk dinikmati. Adapun ciri-ciri durian yang siap untuk dipanen yaitu:
~
Ujung
duri dari kulit buah durian terlihat berwarna kecoklatan
~
Warna
garis di antara duri jelas kelihatan
~
Ruas
tangkai membesa dan terlihat semakin gelap warnanya
~
Terasa
wangi khas aroma durian
~
Terdengar
bunyi menggema pada durian apabila durian tersebut dipukul
Terima kasih . . .